Thailand Boleh Gercep Soal EV, Tapi Tetap Bergantung ke RI
15 Agustus 2023, 17:49:27 Dilihat: 661x

Jakarta -- Keputusan India untuk melarang ekspor beras non basmati ke negara lain nyatanya membawa keuntungan besar bagi Thailand. Pasalnya, ini berpengaruh kepada harga dan posisi Negeri Gajah Putih sebagai eksportir terbesar dari komoditas pangan itu.

Hal ini dikatakan Menteri Perdagangan Thailand Jurin Laksanawisit dalam konferensi pers, Senin (7/8/2023). Karenanya, ia menyebutkan bahwa Bangkok tidak memiliki alasan menghentikan pengiriman beras.

Thailand pun mengaku akan memastikan produksi beras yang cukup untuk domestik dan ekspor. Pemerintah pun akan menjaga agar harga domestik tidak terlalu tinggi.

Diketahui, dalam tujuh bulan pertama, Thailand mengirimkan 4,8 juta metrik ton. Ini menambahkan ekspor bulanan mencapai 700.000 hingga 800.000 metrik ton.

"Thailand, pengekspor beras terbesar kedua di dunia setelah India, diperkirakan mengekspor lebih dari 8 juta metrik ton beras tahun ini, naik dari 7,71 juta tahun lalu," kata Charoen Laothamatas, presiden Asosiasi Eksportir Beras Thailand, dikutip Channel News Asia (CNA).

Sebelumnya, dua sumber perdagangan mengatakan pekan lalu bahwa beberapa eksportir beras di Thailand dan Vietnam sedang menegosiasikan ulang harga kontrak penjualan. Ini sekitar setengah juta metrik ton untuk pengiriman Agustus.

Diketahui langkah India untuk menghentikan ekspor beras non basmati mengejutkan banyak negara. Pasalnya, New Delhi merupakan pengekspor beras terbesar dunia, dan banyak negara bergantung dari pasokan asal India.

Malaysia diprediksi akan terkena dampak yang paling parah dari larangan impor ini. Pasalnya, Negeri Jiran mengimpor bagian besar total impor berasnya dari India, dengan data Observatory for Economic Complexity (OEC) mengatakan nilainya mencapai US$ 207 juta (Rp 3,1 triliun) pada tahun 2021.

"Malaysia tampaknya menjadi yang paling rentan menurut analisis kami," sebut laporan Barclays yang dikutip CNBC International pekan lalu.

"Negara ini mengimpor sebagian besar pasokan berasnya, dan India menyumbang bagian yang relatif besar dari impor berasnya," tulis para analis.

Singapura juga akan menjadi salah satu negara yang paling terdampak, dengan laporan yang menunjukkan bahwa India menghasilkan sekitar 30% dari impor beras negara kota tersebut. Negeri itu menyebut telah menghubungi India untuk meminta pengecualian atas larangan ekspor beras non basmati.

"Singapura berhubungan dekat dengan otoritas India untuk mencari pengecualian dari larangan tersebut," kata Badan Pangan Singapura (SFA) pada Jumat.

SFA mengatakan akan bekerja sama dengan importir untuk meningkatkan impor berbagai jenis beras dari berbagai sumber. Singapura juga mengumumkan Skema Penimbunan Beras Singapura, di mana importir beras harus memiliki persediaan penyangga yang setara dengan dua kali impor bulanan mereka.

Tak hanya di Asia Tenggara, pengaruh kebijakan India ini juga terasa di Amerika Utara. Di Kanada, para ahli mengatakan larangan tersebut mendorong beberapa warga untuk mulai melakukan panic buying, yang dapat meningkatkan harga jenis beras yang tidak terkena larangan tersebut.

Kondisi yang sama juga terjadi di tetangga Kanada, Amerika Serikat (AS). Di Texas, sebagaimana dilaporkan NBC, konsumen tiba-tiba melakukan pembelian dalam jumlah besar, untuk menghindari kekurangan dan potensi kenaikan harga (inflasi).

 

Sumber = cnbcindonesia.com/internasional/thailand

Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2024 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.