Mengenal Greta Thunberg, Si 'Jenius' Gen Z yang Jadi Ikon Perubahan Iklim
15 Maret 2023, 08:45:12 Dilihat: 2281x

Jakarta, Universitas Narotama -- Usianya baru menginjak dua puluh tahun pada 2023. Namun remaja dengan nama lengkap Greta Tintin Eleonora Ernman Thunberg sudah mendunia berkat pikirannya yang fokus pada masalah perubahan iklim.

Di tengah para remaja yang tengah asyik dengan media sosial seperti instagram hinga TikTok, Greta menjadi seorang 'jenius' lantaran idenya yang konsisten dalam mengatasi masalah perubahan iklim. Oleh karena itu, ia juga disebut sebagai aktivis lingkungan dunia.

Tertarik dengan Persoalan Iklim Sejak Umur 8 Tahun

Greta lahir 3 Januari 2003 di Stockholm, Swedia. Ibunya adalah seorang penyanyi opera, dan ayahnya adalah seorang aktor, sebagaimana informasi yang dikutip dari Britannica.

Greta didiagnosis dengan sindrom Asperger, yang sekarang dianggap sebagai gangguan spektrum autisme (ASD).

Ini ditandai dengan kelainan dalam interaksi sosial (seperti pada autisme klasik) tetapi dengan kecerdasan dan perkembangan bahasa yang normal.

Orang dengan sindrom Asperger cenderung sangat fokus pada satu ide atau minat, dan pada Thunberg hal itu adalah adalah perubahan iklim.

Dia pertama kali mengetahui tentang masalah ini ketika dia berusia kira-kira delapan tahun, dan dalam beberapa tahun dia mengubah kebiasaannya sendiri, menjadi vegan dan menolak bepergian dengan pesawat.

Sebab, haik hewan ternak maupun pesawat mengeluarkan sejumlah besar gas yang berkontribusi terhadap pemanasan global.

Mendirikan Sebuah Gerakan

Pada usia lima belas tahun, Greta semakin serius mengatasi masalah perubahan iklim. Ia mendirikan sebuah gerakan yang dikenal sebagai Fridays for Future (juga disebut Mogok Sekolah untuk Iklim) pada 2018.

Tidak berhenti di situ saja, ia juga terus mencari cara agar bisa membuat dampak yang lebih besar. Bahkan Greta memacu anggota parlemen untuk mengatasi perubahan iklim.

Selama hampir tiga minggu sebelum pemilihan Swedia pada September 2018, dia bolos sekolah untuk duduk di luar parlemen negara dengan tanda bertuliskan "Skolstrejk för Klimatet" (Mogok Sekolah untuk Iklim).

Meskipun sendirian di hari pertama pemogokan, dia diikuti oleh semakin banyak orang setiap hari berikutnya, dan ceritanya menarik perhatian internasional.

Tindakannya menginspirasi ratusan ribu siswa di seluruh dunia untuk berpartisipasi dalam Fridays for Future mereka sendiri. Pemogokan diadakan di negara-negara seperti Belgia, Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Finlandia, Denmark, Prancis, dan Belanda.

Jadi Pembicara di Forum Internasional-Menulis Buku

Suara Greta tentang masalah perubahan iklim terus menggaung. Ia menerima banyak undangan untuk berbicara tentang perubahan iklim.

Greta memberikan pidato di Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, dan di Parlemen Eropa serta di depan badan legislatif Italia, Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat.

Pada bulan September 2019, ia juga tampil di acara iklim PBB di New York City. Dia mendatangi dengan kapal pesiar bebas emisi dan menarik perhatian khusus atas komentarnya yang berapi-api: "Anda telah mencuri impian dan masa kecil saya dengan kata-kata kosong Anda...Kami adalah di awal kepunahan massal, dan yang bisa Anda bicarakan hanyalah uang, dan dongeng tentang pertumbuhan ekonomi abadi. Beraninya kamu!"

Tepat pada bulan itu, jutaan pengunjuk rasa berbaris dalam pemogokan iklim di lebih dari 163 negara.

Sementara Greta dikreditkan dengan mengubah pandangan dan perilaku beberapa orang terkait perubahan iklim. Saking berpengaruhnya, terdapat istilah khusus yang dikenal sebagai "Efek Greta".

Tidak hanya itu, ia juga berhasil menuliskan ide-idenya ke dalam buku. Buku-bukunya antara lain "No One Is Too Small to Make a Difference (2019)", buku kumpulan pidatonya, dan "The Climate Book: The Facts and the Solutions (2023)" serta ada film dokumenter "I Am Greta" muncul pada tahun 2020.

Selama ini pada era digital, Greta Thunberg telah menjelma menjadi fenomena pemikiran yang berharga untuk dirawat di masa depan.

Terlepas dari apapun yang sedang detikers jalani sampai saat ini, semoga selalu ada jiwa-jiwa dan ide-ide Greta Thunberg yang bisa kita hidupkan untuk masa depan.

 

Sumber = detik.com/pendidikan  

Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2024 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.