4 Jalur Masuknya Islam ke Indonesia, Tak Hanya Lewat Dagang
01 Agustus 2022, 14:36:32 Dilihat: 671450x
Jakarta, Universitas Narotama -- Ada sejumlah pendapat mengenai periode masuknya Islam ke Indonesia yang pada saat itu masih wilayah Nusantara. Tertua, ajaran Rasulullah SAW ini sudah masuk sejak abad ke-7 melalui jalur perdagangan.
Pendapat ini mengacu pada teori Mekkah yang diutarakan oleh Buya Hamka sebagai koreksi dari teori Gujarat. Menurut Hamka, bangsa Arab adalah orang yang pertama kali datang ke Indonesia membawa agama Islam kemudian diikuti Persia dan Gujarat.
Nana Supriatna mengatakan dalam buku Sejarah, tradisi perdagangan di Timur Tengah terus berlangsung hingga berkembangnya agama Islam di Jazirah Arab dan daerah-daerah sekitarnya.
Pada zaman Khulafaur-Rasyidin, Khalifah Umayyah, dan Abbasiyah jalur perdagangan yang dilalui antara lain Jazirah Arab, Laut Merah, Laut Tengah, Laut Hitam, Laut Kaspia, Sungai Volga, Laut Arab, Teluk Aden, Samudra Hindia, Jazirah India, Semenanjung Malaka, Indonesia, dan Filipina.
Jalur Masuknya Islam ke Indonesia
Menurut Windriati dalam Buku Siswa Sejarah Indonesia SMA/MA, secara umum masuknya Islam ke Indonesia adalah melalui jalur perdagangan, pernikahan, pendidikan, dan akulturasi budaya. Berikut penjelasannya.
1. Melalui Jalur Perdagangan
Islam diperkirakan masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan sejak abad ke-7 hingga abad ke-11. Menurut pernyataan dari para saudagar dari luar maupun Indonesia sendiri, Islam disebarkan di sepanjang jalur perdagangan pelabuhan, seperti Selat Malaka, Samudra, Palembang, disusul Demak, Cirebon, Gresik, Tuban, Makassar, serta Indonesia bagian timur.
2. Melalui Jalur Pernikahan
Islam masuk ke Indonesia salah satunya berkat pernikahan. Jalur pernikahan ini ditempuh para ulama sekitar abad ke-11 hingga ke-13 M. Para saudagar muslim dari Gujarat, Arab, Benggala, dan lainnya menikah dengan orang Indonesia.
Windriati menyebut, umumnya saudagar yang menikah adalah orang-orang kaya dan terpandang. Sehingga, para putra-putri raja yang akan dipersunting harus masuk Islam terlebih dahulu. Jalur ini memiliki andil besar dalam persebaran Islam di Tanah Air.
3. Melalui Jalur Pendidikan
Selain perdagangan dan pernikahan, Islam masuk ke Indonesia melalui jalur pendidikan. Jalur ini dibentuk oleh para da'i yang mengabdikan dirinya untuk menyebarkan Islam ke wilayah baru, salah satunya Indonesia.
Para da'i penyebar agama Islam ini bukanlah pedagang, melainkan murni menjalankan misi untuk membawa ajaran Islam ke wilayah baru yang belum tersentuh Islam. Dalam praktiknya, mereka dipandu oleh para pedagang.
Jalur pendidikan ini memegang peranan yang cukup penting. Sebab, melalui dakwah Islam yang semula dikenal di pantai-pantai sepanjang jalur perdagangan, akhirnya bisa berkembang luas hingga ke pulau-pulau Indonesia bagian timur.
4. Melalui Jalur Akulturasi Budaya
Agama Islam masuk ke Indonesia tak luput dari peran akulturasi budaya yang dilakukan oleh para da'i. Hal ini terjadi sekitar abad ke-12 hingga ke-14 M.
Para da'i memberikan kesan kepada masyarakat bahwa Islam sesuai dan tidak bertentangan dengan budaya mereka, sehingga mereka memeluk Islam dengan sukarela. Cara dakwah ini dilakukan oleh Walisongo atau sembilan wali penyebar Islam di Jawa.
Akulturasi budaya sudah berlangsung sebelum masuknya Islam, yakni akulturasi antara kebudayaan Indonesia dan Hindu. Kemudian akulturasi terjadi lagi setelah agama Islam masuk bersama nilai-nilai kebudayaannya. Salah satu media penyebar agama Islam melalui kebudayaan adalah wayang.
Bukti Masuknya Islam di Indonesia
Ada sejumlah bukti masuknya Islam ke Indonesia serta pengaruhnya bagi masyarakat. Di antaranya keterangan dari para pedagang Arab dan keterangan dari Marcopolo yang melakukan perjalanan pulang dari China menuju Persia dan singgah di Perlak pada 1292 dan menemukan kerajaan Islam di Tumasik dan Samudra Pasai.
Selain itu, berita dari orang Portugis yang bernama Tome Pires yang menyaksikan langsung ramainya Pelabuhan Malaka dikunjungi para pedagang penganut Islam. Selain itu, batu nisan sultan-sultan Islam Indonesia turut memperkuat bukti masuknya Islam ke Indonesia.
Sumber sejarah lain yang menjadi bukti masuknya Islam ke Indonesia adalah dua naskah tua yang menyebut keberadaan Kerajaan Perlak di Aceh. Kerajaan ini diperkirakan berdiri sekitar abad ke-9 M.
Naskah tersebut adalah kitab Idharul Haqq karangan Abu Ishak Makarani Al Fasy dan kitab Tazkirah Thabakat Jumu Sulthan As Salathin karya Syekh Syamsul Bahri Abdullah Al Asyi yang disalin ulang oleh Said Abdullah Ibn Sayyid Habib Saifuddin pada 1275.