Jakarta, Universitas Narotama -- Setidaknya 17 orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka akibat sebuah rangkaian kereta api keluar jalurnya di Tabas, Iran, usai menabrak ekskavator pada Rabu (8/6).

"Tujuh belas orang meninggal dan 37 orang yang terluka telah dilarikan ke rumah sakit," ujar juru bicara layanan darurat Iran, Mojtaba Khaledi, kepada media pemerintah dikutip AFP.

Ia lalu berujar, "Jumlah kematian kemungkinan akan bertambah mengingat korban luka-luka dalam keadaan kritis."

Tabas berada di provinsi Khorasan Selatan, sekitar 900 kilometer dari Ibu Kota Teheran.

Wakil kepala kereta api milik pemerintah, Mir Hassan Moussavi, menyatakan kereta itu tergelincir usai menabrak sebuah ekskavator. Ia melaporkan kereta tersebut membawa 348 penumpang saat insiden terjadi.

Lima dari 11 gerbong kereta mental keluar jalur saat kecelakaan berlangsung pada pukul 05.30 waktu setempat. Penyebab kecelakaan kereta masih dalam penyelidikan.

Menurut rekaman media televisi pemerintah, ISNA, beberapa penumpang yang terluka dibawa ke rumah sakit menggunakan helikopter.

Media itu juga menunjukkan gambar tim penyelamat yang tengah memeriksa gerbong yang terbalik.

Gambar lain menampilkan sebuah ekskavator berwarna kuning berada di samping jalur kereta.

Sebelumnya, Iran juga pernah melaporkan insiden kecelakaan kereta pada 2016 lalu. Ketika itu, dua kereta bertabrakan dan terbakar. Imbas kecelakaan ini, 44 orang dilaporkan tewas dan puluhan orang terluka.

Tak lama kemudian, kepala kereta api Iran mengundurkan diri usai empat pekerjanya ditangkap menyusul tabrakan di jalur utama antara Teheran dan Masyhad.

Sumber = cnnindonesia.com/internasional