Jokowi Bertemu Bos Google sampai Boeing di AS, Jual Potensi RI
13 Mei 2022, 11:42:04 Dilihat: 264x
Jakarta, Universitas Narotama -- Presiden Joko Widodo dan sejumlah pemimpin negara ASEAN bertemu dengan para pengusaha Amerika Serikat, di Intercontinental the Willard Hotel, Washington DC, Kamis (12/5).
Pertemuan ini merupakan bagian dari rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-AS selama dua hari sejak Kamis.
Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan Indonesia sebagai Presiden G20 ingin memastikan agar forum negara kelompok 20 itu dapat bekerja sebagai katalisator pemulihan ekonomi global, terutama bagi kemajuan negara-negara berkembang.
Jokowi juga mengharapkan kerja sama konkret yang menguntungkan dengan ASEAN, khususnya Indonesia.
"Semua ini membutuhkan kemitraan yang erat antara pemerintah dengan komunitas bisnis. Saya berharap para CEOs perusahaan besar Amerika dapat membangun kerja sama konkret di G20, dan kerja sama dengan ASEAN, khususnya dengan Indonesia," ujar Presiden Jokowi melalui pernyataan yang dirilis Sekretariat Kabinet RI.
Khusus terkait Indonesia, Presiden Jokowi menekankan potensi kekuatan Nusantara dalam penyediaan bahan baku industri, penyediaan energi hijau, dan ekonomi digital.
"Sebagai salah satu negara penghasil bijih nikel terbesar di dunia, Indonesia berkembang pesat dalam industri besi dan baja. Saat ini Indonesia menjadi negara penghasil besi baja stainless terbesar nomor dua di dunia," ungkap Jokowi.
Menurut Jokowi, Indonesia juga kaya akan tambang seperti tembaga dan bauksit untuk aluminium, yang akan menjadi tulang punggung industri energi baru dan terbarukan, termasuk baterai litium dan mobil listrik.
Selain itu, Indonesia juga sangat kaya dengan potensi energi hijau. Pembangkit listrik tenaga hidro, surya, dan geotermal sangat berlimpah.
"Kami memastikan bahwa produksi barang penting akan dihasilkan dari pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Kami mengundang pelaku bisnis Amerika untuk investasi di Indonesia," tutur Jokowi.
Presiden menambahkan Indonesia juga serius dalam pengembangan ekonomi digital yang adil dan bermanfaat bagi semua. Saat ini, Indonesia memiliki 2.346 start-up, terbanyak kelima di dunia.
"Saya sangat mengharapkan kontribusi pebisnis Amerika dalam pengembangan infrastruktur digital, memfasilitasi digital capacity-building, serta mendukung kami masuk global value chain melalui digitalisasi," ujar Presiden.
Tampak hadir Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo, US-ASEAN Business Council Ted Osius, Utusan Khusus untuk Perubahan Iklim John Kerry dan sejumlah pimpinan perusahaan AS antara lain Google, Chevron, Boeing, Qualcomm, Conoco Phillips, Marriot International, dan lainnya.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Duta Besar RI untuk AS Rosan Roeslani.