5 Tanda Putin Rentan Terdongkel usai Invasi Ukraina
25 Maret 2022, 10:04:26 Dilihat: 262x
Jakarta, Universitas Narotama -- Invasi Rusia ke Ukraina kini sudah berlangsung sebulan. Negara beruang merah itu belum juga berhenti membombardir Ukraina.
Ribuan korban pun terus-menerus berjatuhan. Para korban tercatat tak hanya dari pihak Ukraina, tapi juga Rusia.
NATO baru-baru ini memprediksi ada 15 ribu pasukan Rusia tewas selama invasi. Bahkan, mereka memperkirakan Rusia telah kehilangan 30-40 ribu pasukannya entah itu tewas atau terluka saat berperang.
"Estimasi yang kami miliki dari apa yang disampaikan Ukraina, apa yang Rusia biarkan kami ketahui, secara sengaja atau tidak, karena kesalahan terjadi saat perang, dan dari intelijen yang kami dapatkan dari sumber terbuka, kami yakin Rusia telah kehilangan 7 ribu sampai maksimal 15 ribu [pasukan]," kata salah satu pejabat NATO, Rabu (23/3.
"Secara statistik dalam konflik, saat satu tentara Anda tewas, Anda secara umum memiliki tiga tentara terluka, jadi Anda mengalaminya empat kali lipat, saya akan mengatakan ada 30 ribu hingga 40 ribu kehilangan, kehilangan karena tewas dalam aksi, terluka dalam aksi, tawanan perang menghilang, Anda tidak tahu apa yang terjadi pada tentara," kata pejabat itu.
Sejumlah laporan terkait pasukan Rusia yang kekurangan logistik hingga kehilangan arah tanpa komando yang jelas kian membuat banyak pihak yakin keputusan Presiden Vladimir Putin menginvasi Ukraina tak sejalan dengan rencana.
Beberapa pejabat Rusia bahkan mulai memperlihatkan ketidaksetujuan mereka soal keputusan Putin menginvasi Ukraina. Sejumlah pihak beranggapan ambisi agresi Rusia ke Ukraina pun bisa menjadi bu.