Jakarta, -- Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam mengingatkan agar pertikaian antara Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Reini Wirahadikusumah dengan Forum Dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) tidak sampai mengorbankan mahasiswa.

Hal itu merespons sikap pihak Forum Dosen SBM ITB yang mengumumkan pihak kampus tidak beroperasi seperti biasa terhitung mulai Selasa (8/3).

"Tentu kita prihatin dengan kondisi tersebut. Janganlah sampai mengorbankan mahasiswa," ujar Nizam saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (10/3).

Ia berpendapat bahwa ITB sebagai perguruan tinggi yang otonom mestinya dapat menyelesaikan persoalan dan menemukan solusi terbaik untuk berbagai pihak.

Terlebih, sebagai salah satu perguruan tinggi negeri tertua di Indonesia, Nizam melihat pihak-pihak yang bertikai harusnya bisa selalu mengedepankan komunikasi.

"Kami mendorong pimpinan ITB, pengelola SBM, dan para dosen untuk selalu mengedepankan dialog guna mencari solusi yang baik," papar Nizam.

Ia pun memaparkan hingga saat ini konflik terkait pengelolaan lembaga itu telah dimediasi oleh Majelis Wali Amanat (MWA).

"Saat ini MWA telah memediasi para pihak dalam mencari solusi. Semoga segera ada solusi," katanya.

Sebelumnya, Forum Dosen SBM ITB mengumumkan pihak kampus tidak beroperasi seperti biasa dan proses belajar mengajar tidak dilaksanakan secara luring maupun daring.

"Namun, mahasiswa diminta untuk belajar mandiri," demikian bunyi pernyataan resmi Forum Dosen SBM ITB, Rabu (9/3).

Perwakilan forum tersebut, Jann Hidajat menyebutkan penghentian kegiatan belajar mengajar di SBM ITB merupakan dampak konflik berkepanjangan setelah Rektor ITB mencabut hak swakelola SBM ITB.

Padahal, hak tersebut sudah dimiliki SBM ITB sejak 2003 lalu dicabut tanpa pemberitahuan dan kesepakatan pihak-pihak yang berkepentingan.

Oleh sebab itu, Jann menuturkan, dengan berbagai pertimbangan, Forum Dosen SBM ITB juga menyatakan tidak akan menerima mahasiswa baru sampai sistem normal kembali.

"Ini karena kebijakan Rektor ITB saat ini tidak memungkinkan SBM ITB untuk beroperasi melayani mahasiswa sesuai standar internasional yang selama ini diterapkan," ujarnya.

Sumber : cnnindonesia.com