Kemendikbudristek Siapkan Rp750 M untuk Skema Baru SMK PK
03 Februari 2022, 14:48:28 Dilihat: 294x
Jakarta, -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tengah menyiapkan Rp750 miliar untuk pengembangan program SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) Skema Pemadanan Dukungan. Program ini bertujuan untuk mengatasi keselarasan pendidikan vokasi dan kebutuhan dunia kerja serta industri saat ini.
"Jika selama ini SMK kerap mendapatkan bantuan penguatan atau intervensi dari dunia usaha dan dunia industri, maka melalui program SMK PK ini diharapkan giliran industri yang lebih merasakan manfaat kehadiran SMK sebagai bagian dari aktivitasnya," tutur Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (2/1/2021).
Model kemitraan SMK dengan industri pada Program SMK PK Skema Pemadanan Dukungan akan memberikan manfaat nyata bagi industri. Pertama, industri akan memperoleh talenta vokasi masa depan yang efektif, efisien, dan relevan dengan kebutuhannya melalui training, project based learning, penyelarasan kurikulum, pemagangan, serta upskilling dan reskilling guru kejuruan.
Kedua, mendukung rantai pasok industri di mana SMK sebagai bentuk dari pendidikan vokasi diarahkan menjadi bagian serta pendukung lini produksi industri yang dilaksanakan di teaching factory. Model ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi industri dalam pengeluaran operasional (operating expenditure) dan pengeluaran modal (capital expenditure).
Ketiga, yaitu menjadi agenda industri dalam tanggung jawab sosial melalui program corporate social responsibility (CSR) guna meningkatkan kualitas dan pemerataan pelaksanaan pendidikan.
"Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung daya saing industri tersebut, Kemendikbudristek mengalokasikan kurang lebih Rp 750 miliar untuk Program SMK PK Skema Pemadanan Dukungan," ucap Nadiem.
Tidak hanya dari sisi kemitraan, manfaat lain yang akan dirasakan industri adalah pada peningkatan branding dan marketing lantaran ikut menjadi bagian dalam program prioritas pembangunan SDM nasional. Sedangkan dari sisi finansial, industri yang bekerja sama dengan SMK akan mendapat insentif pajak melalui tax deduction atau supertax deduction.
Kemendikbudristek akan memadankan investasi industri pada SMK, baik untuk penguatan pembelajaran maupun sarana dan prasarana SMK yang perbandingannya akan disesuaikan dengan kebutuhan rencana bisnis.
Nadiem menjelaskan bentuk investasi dari industri tersebut terbagi atas dana tunai yang diberikan kepada SMK guna memenuhi kebutuhan pembelajaran dan atau dana in kind dalam bentuk penyewaan, peminjaman, atau hibah ruangan dan peralatan, pelatihan guru, serta beragam bentuk dukungan pembelajaran lainnya.
"Optimalisasi keterlibatan industri dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi adalah kunci terwujudnya link and match. Kami mengapresiasi industri-industri yang selama ini telah bermitra dengan SMK, dan pada momen ini kami mengajak industri untuk melanjutkan kemitraan tersebut dalam Program SMK PK Skema Pemadanan Dukungan," ujar Nadiem.
SMK PK akan dibina oleh Kemendikbudristek selama tiga tahun. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto menambahkan, hanya SMK yang sudah memasuki tahapan kematangan yang terpilih untuk mengikuti Program SMK PK Skema Pemadanan Dukungan.
Hal ini ditentukan berdasarkan banyak hal, di antaranya melalui persyaratan administrasi, kepemimpinan kepala sekolah, sistem manajemen yang solid, teaching factory yang optimal, serta kurikulum yang mendukung kebutuhan kompetensi industri.
"Program SMK PK Skema Pemadanan Dukungan ini kami harapkan sesuai dengan agenda daya saing industri. Program ini adalah program afirmatif bagi industri yang selama ini sudah berdedikasi atas kemajuan pendidikan vokasi," imbuh Wikan.
Wikan memaparkan industri nantinya dapat memilih, mengecek, dan menentukan calon SMK PK mitra potensial yang sesuai dengan kebutuhannya melalui platform Kemendikbudristek. Industri akan menilai serta memberikan masukan pada rencana bisnis yang dibuat oleh SMK saat mendaftar.
Setelah rencana bisnis disepakati, Kemendikbudristek meninjau proposal rencana bisnis bersama dengan industri dan SMK terkait. Ketika proposal disetujui, baru Kemendikbudristek akan memberikan pemadanan pada investasi yang diberikan industri.
Sejak tahun 2020, tercatat 901 SMK telah dibina melalui Program SMK PK. Dari jumlah tersebut, berdasarkan hasil kurasi kinerja SMK PK, 80 persen di antaranya sudah berada dalam tingkatan menengah dan baik, dan 52 persen sudah melakukan pembelajaran project based learning dalam bentuk teaching factory.
"Kami berharap SMK dapat memanfaatkan peluang ini dengan segera mendaftar SMK PK. Kami juga tengah gencar mengenalkan SMK PK Skema Pemadanan Dukungan secara intens kepada industri-industri potensial untuk bergabung dan berinvestasi ke SMK," terang Wikan.
Saat ini, Kemendikbudristek masih membuka pendaftaran bagi SMK, baik sebagai SMK PK lanjutan atau pendaftar baru sampai tanggal 6 Februari 2022. Sementara industri yang ingin mengikuti program ini sudah bisa melakukan pembuatan akun melalui laman pendaftaran.