Kerusuhan di Kazakhstan, 2.000 Orang Ditangkap di Almaty
06 Januari 2022, 21:58:32 Dilihat: 328x
Jakarta, Universitas Narotama -- Kepolisian di Almaty, Kazakhstan, mengatakan telah menangkap sekitar 2.000 orang, menyusul kerusuhan yang terjadi di negara itu.
"Polisi Almaty telah menyisir jalan-jalan. Secara total sekitar 2.000 orang dibawa," demikian pernyataan Kementerian dalam Negeri yang dikutip AFP, Kamis (6/1).
Kazakhstan berada dalam kekacauan setelah ribuan orang turun ke jalan di kota besar seperti Almaty dan Provinsi Mangystau, memprotes kenaikan harga bahan bakar gas cair atau LPG.
Provinsi Mangystau bergantung pada LPG sebagai bahan bakar utama kendaraan. Setiap lonjakan harga akan berpengaruh pada harga makanan dan kebutuhan lain.
Para pendemo itu terlihat membakar kendaraan aparat keamanan dan gedung-gedung pemerintahan. Polisi kemudian menembakkan gas air mata untuk meredam massa.
Imbas kerusuhan itu, Kementerian dalam Negeri Kazakhstan mengatakan delapan pasukan keamanan tewas dan 317 lain mengalami luka-luka.
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev kemudian mengumumkan status darurat di kota besar seperti Almaty, Mangystau dan Ibu kota Nur-Sultan.
Dia lalu memperbarui status itu menjadi darurat nasional di hari yang sama.
Di hari itu pula, Tokayev menerima surat pengunduran diri dari kabinet pemerintahan Perdana Menteri Askar Mamin. Posisi itu, kemudian digantikan oleh Alikhan Smailov.
Situasi yang terus memanas membuat Tokayev meminta bantuan blok keamanan yang dipimpin Rusia (CSTO) untuk meredam demo di negaranya.