Hasil COP26 Disebut Mengecewakan, Gagal Hapus Penggunaan Batubara
15 November 2021, 10:42:10 Dilihat: 317x
Jakarta, -- Hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) COP26 di Glasgow, Skotlandia, yang baru saja berakhir disebut sejumlah pihak mengecewakan.
Salah satu yang menjadi kekecewaan adalah pembahasan untuk menyetop penggunaan batubara. COP26 gagal menghentikan secara penuh batubara yang disebut sebagai biang kerok karbon penyebab pemanasan global.
Total hampir 200 negara pada Sabtu (13/11) menandatangani kesepakatan untuk mencoba menghentikan penggunaan batubara. Namun, para ilmuwan menilai kesepakatan itu dianggap belum cukup.
India dan China melemahkan keputusan akhir di dalam draf kesepakatan. Dua negara tersebut bersikeras menghapus kalimat "menghentikan" penggunaan batubara dan diganti menjadi "mengurangi" secara bertahap.
Salah satu yang merasa kecewa dengan kesepakatan dalam COP26 adalah Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.
"Bagi mereka yang menganggap perubahan iklim masalah hidup atau mati, bagi mereka yang hanya bisa bersiap bahwa pulau mereka akan tenggelam, pertanian mereka menjadi gurun, rumah mereka diterjang badai, mereka mendesak ambisi tingkat tinggi untuk pertemuan ini," ujar Johnson dikutip dari AFP.
"Sementara banyak dari kami ingin sekali menuju ke sana (komitmen menghapus penggunaan batubara), tapi tidak berlaku untuk semua pihak. Sayangnya, begitulah kenyataan dari diplomasi," Johnson menambahkan.
China dan India memang yang bersikeras tak ingin langsung menghapus penggunaan batubara dalam industri mereka. Pasalnya, penggunaan energi itu dianggap masih amat diperlukan bagi industri mereka meski berbahaya bagi masalah iklim.
"Kita bisa melobi, kita bisa membujuk, kita bisa mendorong, tapi kita tidak bisa memaksa negara berdaulat untuk melakukan apa yang tidak ingin mereka lakukan."
"Pada akhirnya ini keputusan mereka untuk membuat dan mereka harus bersikap dengan hal itu," tutur Johnson.