China Marah AS Latih Militer Taiwan: Kemerdekaan Taipei Buntu
29 Oktober 2021, 07:15:32 Dilihat: 326x
Jakarta, Universitas Narotama -- China kembali naik pitam setelah Presiden Tsai Ing-wen mengakui bahwa Amerika Serikat melatih militer Taiwan. Beijing pun memperingatkan AS bahwa kemerdekaan Taiwan tak mungkin tercapai alias buntu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, melontarkan pernyataan tersebut saat ditanya mengenai wawancara Tsai dengan CNN di mana presiden itu untuk pertama kalinya mengakui kehadiran militer AS di Taiwan.
Wang kemudian menjawab bahwa AS membuat kawasan tidak stabil dengan "memamerkan kekuatan" di Selat Taiwan.
Sebagaimana dilansir CNN, ia lantas mengatakan, "Kemerdekaan Taiwan itu buntu."
Dalam wawancara khusus dengan CNN sebelumnya, Tsai menjadi presiden pertama Taiwan yang mengakui kehadiran militer AS tersebut.
Tsai enggan mengungkap jumlah militer AS di Taiwan. Namun, ia memastikan bahwa jumlahnya "tak sebanyak yang dipikirkan orang."
"Kami punya banyak kerja sama dengan AS untuk meningkatkan kapabilitas pertahanan kami," ujar Tsai.
Presiden Taiwan Akui China di Rezim Xi Jinping Lebih Ambisius
Dengan pernyataan ini, Tsai mengonfirmasi hasil investigasi The Wall Street Journal (WSJ) yang dirilis pada awal Oktober lalu.
Dalam pemberitaannya, WSJ melaporkan bahwa sekitar dua lusin personel AS melatih pasukan darat dan laut Taiwan selama kurang lebih satu tahun belakangan.
Kabar mengenai militer AS ini sebenarnya sudah berembus sejak awal 2020 lalu. Saat itu, militer AS mengunggah kemudian menghapus video yang memperlihatkan sejumlah Pasukan Khusus Tentara mereka melatih tentara di Taiwan.
Pada November 2020, Kementerian Pertahanan Taiwan membantah kabar bahwa militer AS melatih tentara di kawasan mereka.
Militer AS yang secara resmi dikerahkan terakhir kali meninggalkan Taiwan pada 1979, ketika Washington menjalin hubungan diplomatik dengan Beijing.
Selama ini, China menganggap Taiwan sebagai bagian dari kedaulatannya, sementara Taipei kian getol mencari jalan kemerdekaan. China pun selalu marah ketika negara lain menjalin relasi dengan Taiwan.
Dulu, AS tak pernah secara terang-terangan membela Taiwan. Namun, AS mulai terbuka memasang badan untuk Taiwan pada 2018, ketika mereka meneken Undang-Undang Relasi Taiwan (TRA).
Berdasarkan TRA, AS dapat menjalin hubungan dengan "rakyat Taiwan" dan pemerintahnya, tanpa menjelaskan secara spesifik pemerintahan yang dimaksud.
Sebagaimana dilansir Reuters, TRA juga menegaskan bahwa AS mau menjalin hubungan diplomatik dengan China atas dasar pemahaman bahwa "masa depan Taiwan" akan ditetapkan dengan damai.