Namibia Setop Vaksin Sputnik usai Afsel Khawatir Risiko HIV
25 Oktober 2021, 10:11:24 Dilihat: 317x
Jakarta, Universitas Narotama -- Namibia menghentikan sementara penggunaan vaksin Covid-19 merek Sputnik V pada Sabtu (23/10), setelah Afrika Selatan menyatakan kekhawatiran akan potensi penularan HIV dari produksi Rusia tersebut.
"Alasan penghentian penyuntikan vaksin ini karena kekhawatiran bahwa pria yang menerima Sputnik V kemungkinan berisiko tinggi tertular HIV jika terekspos," demikian pernyataan Kementerian Kesehatan Namibia.
Sebagaimana dilansir AFP, Namibia sendiri sudah menerima donasi 30 ribu dosis vaksin Sputnik dari Serbia. Sejauh ini, mereka baru menyuntikkan kurang dari 120 dosis vaksin produksi Rusia tersebut.
Mereka memutuskan untuk menghentikan penyuntikan Sputnik usai regulator Afsel menyatakan bahwa mereka tak akan mengizinkan penggunaan vaksin Rusia tersebut.
Afsel mengambil keputusan itu berdasarkan studi uji coba keamanan adenovirus yang dikenal dengan sebutan Ad5 dalam dosis suntikan Sputnik.
Menurut mereka, dua studi di Afsel dan Amerika Serikat menunjukkan ada risiko infeksi HIV pada laki-laki terkait vaksin dengan Ad5.
Dalam laporannya, regulator Afsel menyatakan bahwa dalam uji coba tersebut "penyuntikan vaksin dengan vektor Ad5 berkaitan dengan peningkatan kerentanan/infeksi HIV pada pria."
Menanggapi studi tersebut, pengembang Sputnik V, Gamaleya Centre, menyatakan bahwa mereka tak menemukan kaitan antara vaksin itu dengan HIV.
Gamaleya menyatakan bahwa berdasarkan studi klinis mereka terhadap 7.000 partisipan menunjukkan "tak ada peningkatan signifikan infeksi HIV-1 di antara penerima vaksin dengan adenovirus tipe-5."