Kemendibud: AN Pentingkan Pengembangan Kompetensi & Karakter
08 September 2021, 10:09:35 Dilihat: 251x
Jakarta, -- Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Anindito Aditomo mengatakan, pemberlakukan Asesmen Nasiolan (AN) pada tahun ini hanya difungsikan untuk pemetaan awal.
"Tahun 2021 ini AN hanya untuk pemetaan awal. Jadi kinerja sekolah akan diukur dari perubahan skor tahun ke tahun, itu bisa dilihat melalui AN berikutnya," jelasnya dalam webinar Asesmen Nasional, Paradigma Baru Evaluasi Pendidikan Nasional, Kamis (2/9).
Anindito berkata, bahwa pesan utama dalam AN adalah mementingkan pengembangan kompetensi mendasar dan karakter yang diperlukan semua murid. Sebab kompetensi dan karakter mendasar ini yang diperlukan semua orang.
"Dia mau jadi ekonom, youtuber, penyair, dokter, semuanya akan perlu kemampuan memahami bacaan, perlu bsisa bernalar, perlu kreatif, kepekaan sosial, akhlak mulia," kata Anindito.
Namun yang pasti, untuk cara meningkatkan pengembangan kompetensi dan karakter ini tidak bisa dilakukan secara instan. Perlu perencanaan mendalam oleh sekolah dan dinas pendidikan untuk bisa mencapai target yang diinginkan.
"Kita ingin menggeser orientasi pada ketuntasan materi menuju pengembangan kompetensi dan karakter. Karena itu di AN ini kita tidak mengukur hafalan, pengetahuan yang luas terhadap semua materi kurikulum. Tapi yang diukur hanya beberapa saja secara kognitif, terutama hanya literasi dan numeresi," ujarnya.
Keberhasilan AN ini, lanjut Anindito, tergantung pada pemahaman semua stakeholder pendidikan. AN tidak akan mengkotak-kotakan sekolah unggulan dan bukan.
Dia menjelaskan, bagi guru dan sekolah tidak perlu menyiapkan apapun, selain bersifat teknis seperti kesiapan jumlah komputer, pemahaman protokol kesehatan ketika melaksanakan AN, dan teknis-teknis lainnya.
"Hasil AN akan kami kembalikan dalam platform digital yang dinamakan Rapor Pendidikan. Ini akan dikembalikan ke masing-masing kepala sekolah, pemda, dan dinas pendidikan untuk memudahkan memahami hasil AN dan berbagai data lain, kemudian merencanakan tindak lanjut relevan, apa yang perlu dijadikan priortias untuk sekolah atau daerahnya," kata Anindito.