Australia Kembali Minta Myanmar Bebaskan Penasihat Suu Kyi
04 April 2021, 09:00:01 Dilihat: 277x
Jakarta -- Pemerintah Australia mendesak junta militer Myanmar supaya segera membebaskan seorang penduduknya, Sean Turnell, yang ditahan selepas kudeta.
"Pemerintah Australia melalui kedutaan besar terus meminta informasi tentang alasan penahanan dan supaya yang bersangkutan segera dibebaskan dari rumah tahanan di Myanmar," demikian kata juru bicara Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia, seperti dilansir Reuters, Jumat (1/4).
"Kami mendesak rezim militer untuk memulangkan Prof. Turnell kepada keluarganya di Australia," lanjut isi pernyataan itu.
Turnell adalah seorang penasihat ekonomi untuk Penasihat Negara Myanmar, Aung San Suu Kyi, selama bertahun-tahun.
Dia adalah orang asing pertama yang ditahan junta militer Myanmar selepas kudeta.
Menurut laporan, Turnell yang merupakan pakar ekonomi dari Universitas Macquarie di Sydney disangka melanggar undang-undang kerahasiaan negara Myanmar. Kasus itu juga disangkakan kepada Suu Kyi dan sejumlah menterinya yang sudah dua bulan ditahan.
Pemerintah Australia menyatakan sampai saat ini mereka tidak leluasa bertemu dengan Turnell dan memberikan pendampingan hukum karena dibatasi oleh junta militer Myanmar.
Sejauh ini, Suu Kyi didakwa dalam empat perkara, yakni kepemilikan walkie-talkie ilegal, melanggar kebijakan pembatasan virus corona, melanggar undang-undang telekomunikasi, hingga niat menyebabkan keresahan publik.
Suu Kyi terancam tidak lagi bisa berpolitik jika terbukti bersalah terkait empat dakwaan itu.
Belum lama ini junta militer juga menuduh Suu Kyi menerima suap dari seorang pengusaha sebesar US$550.000 atau sekitar Rp7,9 miliar antara 2019-2020. Pengacaranya mengatakan tuduhan itu dibuat-buat dan menganggap tuduhan penyuapan sebagai lelucon
Suu Kyi menjadi tahanan rumah di lokasi yang dirahasiakan. Dia sudah beberapa kali menghadiri persidangan militer melalui video virtual.
Sumber cnnindonesia.com