Jakarta -- Sebanyak 10 roket menghantam pangkalan udara Ain al-Asad, Irak yang menjadi basis pasukan Amerika Serikat dan koalisi, Rabu (3/3).
Serangan ini terjadi dua hari sebelum kunjungan Paus Fransiskus ke negara itu.
Sejauh ini tidak ada korban jiwa akibat serangan tersebut.
Pangkalan Ain al-Assad menampung pasukan Irak serta pasukan dari koalisi pimpinan AS yang membantu negara itu melawan sisa-sisa kelompok ISIS.
Seperti dikutip dari AFP, juru bicara pasukan koalisi Kolonel Wayne Marotto mengatakan 10 roket menghantam pangkalan pada Rabu pagi.
Sumber keamanan Barat mengatakan kepada AFP bahwa roket itu adalah model Arash buatan Iran, yang merupakan roket artileri 122 mm.
Paus rencananya akan melakukan kunjungan perdana ke Irak pada Maret ini. Kunjungan bersejarah ini akan menjadikan ia sebagai Kepala Gereja Katolik Roma pertama yang berkunjung ke negara Timur Tengah tersebut.
Paus akan mengunjungi Irak di tengah situasi keamanan sedang memburuk di negara itu.
Pada 16 Februari lalu, tiga roket menyerang bandara Erbil, Irak hingga menewaskan seorang kontraktor sipil dan melukai tentara AS.
Sebelumnya Irak juga diguncang bom bunuh diri. Sedikitnya 32 orang tewas dalam ledakan bom yang terjadi di sebuah pasar Baghdad itu. Bom bunuh diri itu disebut sebagai yang terbesar dalam tiga tahun terakhir.
Fasilitas militer dan diplomatik AS dan negara Barat kerap menjadi sasaran puluhan roket dan serangan bom sejak 2019 lalu. Sebagian besar serangan terjadi di Baghdad.
AS dan Irak menyalahkan kelompok bersenjata termasuk faksi pro-Iran Kataeb Hisbullah dan Asaib Ahl al-Haq terhadap serangan-serangan tersebut.
Kedua kelompok tersebut sangat menentang kehadiran tentara AS dan koalisi asing sejak 2014 itu.
Sumber cnnindonesia.com