Militer Myanmar Aung San Suu Kyi Ada di Tempat Lebih Aman
18 Februari 2021, 09:00:01 Dilihat: 343x
Jakarta -- Militer Myanmar buka suara soal kondisi pemimpin de facto Aung San Suu Kyi usai dikudeta dan ditahan.
Juru Bicara militer Zaw Min Tun mengatakan bahwa pemimpin yang digulingkan itu dalam kondisi kesehatan yang baik.
Suu Kyi dan Presiden Win Myint menjadi tahanan rumah di kediaman mereka di ibu kota Naypyidaw. Menurut Zaw, Suu Kyi berada di tempat yang lebih aman.
"Ini tidak seperti mereka ditangkap, mereka tinggal di rumah mereka," kata Zaw Min Tun dalam konferensi pers Selasa (16/2) seperti dikutip dari AFP.
Zaw merupakan jenderal yang ditunjuk menjadi wakil menteri informasi setelah kudeta.
"Kami menjaga Daw Aung San Suu Kyi dan (presiden) U Win Myint di tempat yang lebih aman demi keamanan mereka. Mereka dalam keadaan sehat."
Pengacara Suu Kyi dan partainya Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) mengaku belum dapat melakukan kontak langsung.
Namun mereka yakin Suu Kyi dan pejabat lain berada dalam tahanan rumah di kediamannya di Naypyidaw.
Junta militer Myanmar telah menjamin akan menggelar pemilihan umum dan menyerahkan kembali kekuasaan. Pernyataan tersebut sekaligus membantah bahwa militer telah melakukan kudeta terhadap pemerintah sipil dan menahan para pemimpinnya termasuk Aung San Suu Kyi.
"Tujuan kami adalah mengadakan pemilihan dan menyerahkan kekuasaan kepada partai pemenang," kata Zaw Min Tun.
Militer menuduh ada indikasi kecurangan sehingga Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memenangi pemilihan umum. Pada pemilu yang dimenangkan Suu Kyi disebut terdapat setidaknya 8 juta pemilih palsu.
Mengutip Reuters, militer belum memberikan kepastian waktu terkait pemilu. Tetapi mereka telah memberlakukan keadaan darurat selama satu tahun.
Sementara itu pengadilan Myanmar memperpanjang masa penahanan Suu Kyi, hingga Rabu (17/2).
Padahal, seharusnya masa penahanan Suu Kyi berakhir Senin (15/2).
Kepolisian Nasional Myanmar menjerat Suu Kyi dengan kepemilikan enam walkie-talkie yang diimpor secara ilegal. Sedangkan Myint dituduh melanggar protokol kesehatan Covid-19 dan aturan kampanye.
Tidak hanya itu, Kepolisian Myanmar juga menjerat Aung San Suu Kyi, dengan perkara baru.
Menurut kuasa hukum Suu Kyi, Khin Maung Zaw, penyidik Kepolisian Myanmar menjerat kliennya dengan sangkaan melanggar Undang-Undang Penanggulangan Bencana Alam.
Sumber cnnindonesia.com