Sepekan Usai Kudeta, Markas Partai Suu Kyi Digerebek
12 Februari 2021, 09:00:01 Dilihat: 252x
Jakarta -- Kantor Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang didirikan pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi di Yangon digerebek pada Rabu (10/2) tengah malam.
Pintu didobrak dan kunci dirusak sehingga sejumlah barang yang ada di kantor NLD ikut dibawa. Ruang server menjadi salah satu tempat yang mengalami kerusakan parah.
Penggerebekan terjadi ketika pemerintah militer memberlakukan jam malam mulai pukul 20.00 hingga 04.00 setiap harinya.
"Kami ingin segera pergi ke markas, tetapi karena jam malam kami tahu mungkin ada masalah. Kami harus menunggu sampai pagi," kata Soe Win, anggota NLD yang bertanggung jawab di markas Yangon.
"Kami lebih sedih lantaran penggerebekan terjadi pada jam malam," ucapnya.
Setelah jam malam berakhir, Soe mengatakan jika ia dan anggota partai bergegas ke markas untuk melihat kerusakan.
Mengutip AFP, petugas keamanan di kantor NLD menuturkan jika ia sempat melihat petugas militer, polisi, dan sejumlah orang berpakaian sipil masuk dan menggeledah barang-barang di meja dan laci.
"Tidak ada kunci dan pintu utama kami dibiarkan terbuka. Kami menemukan semua kunci di pintu kami rusak," kata Soe.
Ia menuturkan jika unit pengolahan data, printer, dan alat pemindai (scanner) hilang. Kabel server CCTV diputus untuk menghilangkan jejak usai penggerebekan di kantor NLD.
"Brankas hilang. Ada uang tunai, cek bank, dan buku bank. Saya tidak tahu jumlah persisnya [yang tersimpan] di sana," ucapnya.
Bukan hanya mengambil sejumlah barang berharga, buku tamu yang memuat daftar kunjungan juga turut diambil.
Dia mengatakan jika pihak NLD berencana melaporkan hal ini ke polisi, meskipun skeptis akan ada penyelidikan lebih lanjut.
Lebih dari sepekan setelah Suu Kyi ditangkap, kantor perwakilan Partai NLD di Yangon tetap dibuka. Partai NLD saat ini berjalan tanpa pemimpin setelah Suu Kyi dan Presiden Win Myint ditangkap pada 1 Februari lalu.
Panglima Tatmadaw, Jenderal Min Aung Hlaing menggulingkan Suu Kyi dan sejumlah tokoh politik Partai NLD. Aung Hlaing menuduh adanya kecurangan dalam pemilihan umum yang dimenangkan oleh NLD.
Dalam pidato perdananya usai kudeta, Aung Hlaing menyalahkan para politikus yang dinilainya tidak becus menyelesaikan sengketa hasil pemilu sehingga memicu kudeta. Pernyataannya itu disiarkan melalui stasiun televisi Myawaddy TV pada Selasa (9/2).
"Kami sudah meminta Komisi Pemilihan Umum, parlemen (Hluttaw) dan presiden untuk menyelesaikan masalah daftar pemilih, tetapi mereka gagal," kata Min.
Militer Myanmar menganggap pemilu yang dimenangkan oleh Aung San Suu Kyi dan Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) itu curang. Tatmadaw menuding ada setidaknya 8 juta pemilih palsu yang terdaftar dalam pemilu lalu.
Sumber cnnindonesia.com