Xi Jinping Hubungan China dan Rusia Tak Tergoyahkan
03 Januari 2021, 09:00:00 Dilihat: 278x
Jakarta -- Presiden China Xi Jinping menegaskan hubungan antara Tiongkok dan Rusia tidak dapat diputuskan oleh negara ketiga mana pun. Kata dia hubungan tersebut akan mengatasi semua jenis krisis internasional.
Hal itu disampaikan Xi kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah percakapan telepon pada Senin (28/12). Pernyataan itu dinilai sebagai sinyal kepada Amerika Serikat bahwa hubungan Beijing-Moskow tetap kuat.
Dalam percakapan itu, Xi mengatakan hubungan antara China dan Rusia "memiliki nilai independen yang kuat". Ini menunjukkan bahwa hubungan antar kedua negara akan semakin meningkat, tidak peduli kebijakan apa yang akan diadopsi oleh pemerintahan presiden AS terpilih, Joe Biden.
"Hubungan Tiongkok-Rusia tidak terpengaruh oleh perubahan dalam situasi internasional atau campur tangan faktor lain. Memperkuat kerja sama strategis antara China dan Rusia dapat secara efektif menolak setiap upaya untuk menekan dan memecah belah kedua negara," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri China mengutip pernyataan Xi.
"China bersedia dengan teguh mengembangkan kemitraan kerja sama strategis yang komprehensif antara China dan Rusia di era baru," ujarnya.
Lebih lanjut, Xi menuturkan krisis apa pun hanya akan mendorong hubungan China-Rusia menjadi lebih "menonjol", di mana kedua negara telah bekerja sama untuk mengatasi pandemi virus corona.
"Kedua belah pihak terus membantu satu sama lain mengatasi kesulitan, dan terus mendukung satu sama lain dengan tegas dalam masalah yang melibatkan kepentingan inti masing-masing, yang mencerminkan tingkat saling percaya dan persahabatan yang tinggi di antara keduanya," ucap Xi.
Di sisi lain, kantor kepresidenan Rusia mengatakan kedua pemimpin itu "memuji hubungan bilateral, dengan menyatakan bahwa mereka telah mencapai tingkat tertinggi dalam sejarah dan benar-benar bermanfaat bagi kedua belah pihak".
Dikatakan pula bahwa baik Putin dan Xi menegaskan kembali kesediaan bersama untuk meningkatkan kerja sama di arena internasional.
Pernyataan Xi muncul saat China tengah mendorong untuk mengkonsolidasikan hubungannya dengan negara-negara lain menjelang pelantikan Biden pada 20 Januari mendatang.
Dilansir South China Morning Post, Selasa (29/12), pembicaraan kesepakatan investasi antara China dan Uni Eropa juga diharapkan segera rampung setelah menempuh tujuh tahun pembicaraan.
Dalam beberapa pekan terakhir, para pejabat senior China telah berbicara dan berkunjung ke negara-negara di Asia Tenggara dan Eropa menyusul sanksi yang dijatuhkan oleh AS. Washington juga berjanji untuk bertindak keras terhadap Beijing dan Moskow.
Sementara itu pada Senin, Biden menyerukan koalisi yang lebih kuat dengan "mitra dan sekutu yang berpikiran sama" untuk melawan China di bidang perdagangan dan ekonomi.
"Tentang masalah apa pun yang penting bagi hubungan AS-China mulai dari kebijakan luar negeri untuk kelas menengah, termasuk agenda perdagangan dan ekonomi yang melindungi pekerja Amerika, kekayaan intelektual kita, dan lingkungan. Hingga memastikan keamanan dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik untuk memperjuangkan hak asasi manusia," kata Biden.
"Kita menjadi lebih kuat dan lebih efektif ketika kita diapit oleh negara-negara yang memiliki visi yang sama," ujarya.
Sumber cnnindonesia.com