NATO Peringatkan Trump Ancaman Tarik Pasukan dari Afghanistan
22 November 2020, 09:00:00 Dilihat: 232x
Jakarta -- Organisasi Pakta Pertahanan Negara Atlantik Utara (NATO) menegaskan bahaya yang muncul jika Amerika Serikat menarik pasukannya dari Afghanistan dan Irak.
Kepala NATO Jens Stoltenberg memperingatkan "langkah gegabah" AS tersebut bisa menjadikan Afghanistan sebagai "sarang teroris internasional" lagi.
"Harga yang harus dibayar jika menarik pasukan terlalu cepat atau pergi begitu saja tanpa ada koordinasi akan sangat mahal," kata Stoltenberg pada Selasa (17/11).
"Afghanistan berisiko menjadi sarang teroris internasional untuk merencanakan serangan teror di tanah kami. Dan ISIS bisa mencoba bangkit kembali di Afghanistan setelah kalah di Irak dan Suriah," ucapnya menambahkan.
Pernyataan blak-blakan itu diutarakan Stoltenberg menanggapi rencana pemerintahan AS di bawah Presiden Donald Trump yang tiba-tiba mengumumkan akan mengurangi jumlah pasukan di Irak dan Afghanistan.
Dikutip AFP, selama ini pasukan AS membantu misi NATO di Afghanistan dan Irak.
Pada Selasa malam, pelaksana tugas Menteri Pertahanan AS, Christopher Miller, mengatakan ada sekitar 2.000 personel AS yang akan ditarik pulang dari Afghanistan terhitung Januari tahun depan. Sementara itu, sekitar 500 personel akan dipulangkan dari Irak.
Dengan pemulangan ini, jumlah total tentara AS di Afghanistan dan Irak masing-masing berkisar 2.500 orang.
Langkah tersebut diumumkan AS ketika masa pemerintahan Trump akan berakhir kurang lebih dalam 2 bulan ke depan.
Sementara itu, peringatan Stoltenberg merupakan kritik keras yang tidak pernah terjadi sebelumnya kepada AS.
Selama ini, NATO sangat berhati-hati dan menghindari berselisih pendapat dengan Trump demi keutuhan aliansi. Sebab, AS merupakan salah satu donor terbesar organisasi pertahanan tersebut.
Saat ini NATO memiliki 12 ribu kurang personel di Afghanistan yang sebagian besar bukan berasal dari pasukan AS.
Stoltenberg mengatakan misi NATO di Afghanistan terus ditinjau dan akan dihentikan pada waktu yang tepat dengan terkoordinasi.
Ia mengatakan NATO masih mengalokasikan bujet bagi tentaranya untuk membantu dan melatih tentara Afghanistan sampai 2024 mendatang.
Sumber : cnnindonesia.com