Aji Santoso membuat keputusan penting dalam karier kepelatihannya. Dia meletakkan jabatan sebagai pelatih tim nasional (timnas) senior Indonesia dan menginginkan fokus bersama timnas U-23.
Menurut Aji,keputusan itu tidak ada kaitannya dengan rekor kekalahan terburuk skuad Merah Putih saat menjalani laga pamungkas Grup E Pra-Piala Dunia (PPD) Zona Asia kontra Bahrain yang berakhir dengan kekalahan 0-10,Rabu (29/2).Hasil itu membuat Indonesia menuai rekor kekalahan terburuk sejak dilumat Denmark 0-9 pada 3 September 1974. Aji hanya menegaskan keinginannya untuk fokus bersama timnas U-23.
Mantan pelatih Persebaya Surabaya ini sadar, melepas jabatan pelatih timnas senior akan bisa mematangkan dan mencurahkan perhatiannya membina skuad muda Merah Putih,apalagi timnya akan dipersiapkan menghadapi SEA Games 2013 di Myanmar. “Dari awal,saya memang ditempatkan bersama timnas U-23.
Saat bertemu Bahrain, saya hanya sementara mengisi posisi itu selepas ditinggalkan CoachWim Rijsbergen. Sekarang,saya ingin fokus saja bersama timnas U-23,karena ada target tinggi di ajang SEA Games yang harus kami kejar bersama,”ungkap Aji. Selepas dipermalukan Bahrain di Stadion Nasional Manama,Aji memang dituntut kembali menyusun hancurnya semangat juang skuad asuhannya.
Betapa tidak,karena sebagian besar punggawa yang ambil bagian dalam laga itu rata-rata usianya masih sangat muda.Pemain-pemain itu bahkan berpotensi besar kembali masuk skuad timnas muda Merah Putih. “Pada dasarnya,selepas pertandingan melawan Bahrain,semua pihak terpukul dengan kekalahan tersebut.Tidak hanya pemain,pelatih, pengurus,dan seluruh pencinta sepak bola di Tanah Air pun pasti sangat kecewa dengan hasil yang diraih itu,” kata Aji.
Karena itu,Aji ingin lebih fokus membangun kepercayaan pemain timnas U-23. Dia bahkan mempersiapkan langkah preventif,salah satunya melakukan pendekatan khusus kepada pemain untuk mengembalikan mental bertanding.Dia menilai cara itu mungkin akan efektif mengembalikan kepercayaan skuad muda Merah Putih.
“Saya bertanggung jawab atas hasil ini. Bagaimanapun,saya yang memimpin tim ini.Tidak ada kesalahan dari para pemain saya,karena saya bangga terhadap mereka. Ini memang hasil terburuk sepanjang karier kepelatihan saya.Namun,kami tidak lantas berhenti sampai di sini.Kami akan melakukan introspeksi bagi semua,”papar pelatih kelahiran Malang,Jawa Timur,41 tahun silam,tersebut.
“Tugas saya selanjutnya adalah bagaimana caranya kembali membangun kepercayaan diri para pemain.Saya akan berikan pengertian secara pelan-pelan jika pemain tidak boleh terus larut dalam memaknai kekalahan di Bahrain,”tutur Aji. Sementara itu,Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Bob Hippy menyetujui keinginan Aji. Pria yang juga bertugas sebagai koordinator timnas ini mendukung pernyataan Aji,yakni sejak awal Aji diplot sebagai juru taktik timnas U-23.
Menurut Bob,faktor efisiensi dan finansial yang menjadi pertimbangan menempatkan pelatih lain di timnas senior saat itu.Sayang,Bob belum bisa memberikan bocoran siapa pengganti Aji sebagai pelatih timnas senior.Bahkan,dia masih bungkam ketika disodori sosok Wim kembali menangani Merah Putih.
“Aji dari awal memang diposisikan sebagai pelatih U-23.Dia hanya bertugas sebagai pengganti saat memimpin satu laga tersisa di PPD,apalagi kami telah menunjuk Wim sebagai direktur teknik timnas,” ungkap Bob.“Jadi,hanya faktor efisiensi dan finansial saja sebenarnya.Sebab,sayang jika sudah ditentukan,tapi tidak ada event terdekat yang akan dimainkan timnas senior.” (sindo)
Sumber: bolaindo.com