Sukses jejaring sosial menjaring pengguna di seluruh dunia, terutama Indonesia, ikut memacu anak bangsa untuk melakukan hal serupa. Dua mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) kemudian menciptakan jejaring sosial, yang diberi nama Letterater.
Bambang Saswanda Harahap (25 tahun) dan Palit Hanafi Lubis (27 tahun), mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya USU, merupakan pencipta jejaring sosial tersebut. Adapun, kedua mahasiswa ini membuat Letterater setelah melihat kelemahan pada Facebook dan Twitter.
Konsepnya, Letterater membolehkan semua penggunanya untuk menulis, tanpa ada batasan konten. Letterater memang ditujukan kepada pengguna internet yang memiliki hobi menulis sastra, seperti puisi, cerpen, dan esai.
"Di sini dominannya memang ditujukan kepada penggemar blog atau yang hobi menulis karya sastra," ujar Bambang, saat ditemui VIVAnews di kampus USU, 5 Maret 2012.
Bambang pun mengaku dalam menggarap jejaring sosial ini dibantu tiga orang adik kelasnya. "Yaitu Bambang Riyanto dan Rodiyah yang saat ini tercatat sebagai mahasiswa sastra USU, serta Joshua dari Kampus IBBI Medan jurusan komputer."
Letterater pun mengarahkan penggunanya agar lebih bijak menulis apa saja di dalam dinding akunnya. Misalnya, terdapat tab (pilihan halaman website) yang mereka ciptakan, yaitu puisi, cerpen, resensi film, resensi buku dan esai. Situs ini pun diharapkan dapat menambah kepercayaan diri penggunanya untuk menulis sebuah karya.
"Kami sudah menjaring 5.000-an member sejak di-publish empat bulan lalu. Kami juga membuat semacam kompetisi bagi member, setiap hari akan ada tulisan populer berdasarkan komentar, like, dan kutipan terbanyak dari karya tersebut," jelas Palit Hanafi Lubis.
"Ke depan, ini akan kami kembangkan menjadi jejaring sosial yang bisa memberikan apresiasi kepada setiap user. Dalam waktu dekat ini setiap user yang karyanya menjadi tulisan populer akan kami berikan reward. Ini menunjukkan komitmen kami kepada user," lanjutnya.
Saat ini Letterater juga sudah mempunyai versi aplikasi Blackberry sejak tanggal 1 Maret 2012. Aplikasi ini dapat diunduh di www.m.letterater.com/bb.
"Kami menyadari bahwa smartphone adalah gadget yang paling banyak digunakan untuk mengakses internet. Pendekatan teknologi ini akan terus kami kembangkan di versi Android," ucap Palit.
Saat ini, dana untuk pengembangan masih berasal dari kantong mereka pribadi. Kocek ratusan juta pun sudah mereka gunakan untuk mengembangkan Letterater. (eh)
• VIVAnews