Operator seluler, PT Indosat Tbk (ISAT) membukukan laba bersih tahun buku 2011 sebesar Rp835 miliar atau naik 29 persen dibandingkan periode 2010 senilai Rp647,2 miliar.
Pendapatan usaha Indosat sepanjang 2011 tercatat naik tipis sebesar 3,9 persen menjadi Rp20,57 triliun.
"Kami akan menghadapi tantangan di tahun mendatang, tetapi akan tetap teguh kepada fokus kami, memanfaatkan peluang-peluang untuk mengembangkan bisnis inti dan beradaptasi dengan lingkungan operasi,” ujar Presiden Direktur dan CEO Indosat, Harry Sasongko, dalam keterangan tertulis perusahaan kepada Bursa Efek Indonesia, Senin, 5 Maret 2012.
Pendapatan usaha Indosat selama 2011 masih didominasi oleh bisnis seluler dengan kontribusi mencapai Rp16,75 triliun. Sementara itu, bisnis di luar seluler mencapai Rp3,82 triliun.
Sepanjang tahun lalu, perusahaan yang dikuasai pemodal Qatar ini telah mengeluarkan barang modal tunai hingga mencapai Rp6,06 triliun. Sementara itu, total utang tercatat sebesar Rp23,4 triliun.
Harry mengungkapkan, hingga 2011, jumlah pelanggan Indosat telah mencapai 51,7 juta atau naik 16,7 persen. Penambahan ini menyebabkan rata-rata pendapatan per unit (average revenue per unit/ARPU) ikut terpengaruh.
Indosat mencatat ARPU seluler mencapai Rp28,4 ribu. Pendapatan ini turun 18,2 persen dibandingkan setahun sebelumnya sebesar Rp34,7 ribu.
Untuk bisnis telepon tetap (fixed wireless access/FWA), ARPU Indosat justru meningkat 98,3 persen menjadi Rp35,1 ribu.
"Terlepas dari terpaan krisis keuangan dalam dunia bisnis sepanjang tahun 2011, kami tetap berupaya untuk fokus dalam meraih pertumbuhan pendapatan yang berkesinambungan, mempunyai nilai, dan memberi keuntungan," kata Harry. (art)
• VIVAnews