Pemerintah menyatakan, jika harga bahan bakar minyak (BBM) tidak dinaikkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara akan membengkak Rp55 triliun. Hal ini karena harga minyak dunia yang telah membubung tinggi melewati asumsi APBN sebesar US$90 per barel.
Bahkan, angka itu akan jauh lebih membengkak bila volume konsumsinya juga melonjak. "Bisa sampai Rp67 triliun," kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo di gedung DPR, Jakarta, Senin, 5 Maret 2012.
Agus mengatakan, pada kenyataannya, konsumsi bahan bakar akan jauh lebih besar pemakaiannya dari yang direncanakan, sehingga subsidi pasti membengkak banyak.
Sementara itu, pada anggaran subsidi listrik, dia mengatakan, bisa mencapai Rp53 triliun. Jika tidak ada kenaikan harga, total anggaran subsidi akan membengkak menjadi Rp120 triliun. "Kalau tidak merespons itu memang menjadi berat," tuturnya.
Sebagai informasi, anggaran subsidi BBM pada APBN 2012 sebesar Rp123 triliun dan listrik Rp44 triliun, atau total menjadi Rp167 triliun. Dengan perkiraan kenaikan harga energi, maka anggaran subsidi energi akan meningkat menjadi Rp287 triliun. (art)
• VIVAnews